24.8 C
Jember
Minggu, Maret 24, 2024
spot_img

Respon Penetapan KLB Hepatitis A, Dinkes dan BPBD Putus Rantai Penularan

Merespon penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember bergerak melakukan pemutusan rantai penularan penyakit yang disebabkan oleh virus ini.

Area penularan yang menjadi sasaran adalah wilayah sekitar kampus Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah. Tepatnya para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang Jalan Jawa, Kalimantan, Sumatera, Karimata, dan Mastrip.

Kepala Seksi Surfelen Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Arif Yoni Setiawan, menyampaikan, upaya untuk memutus penularan ini dengan penyuluhan, pengawalan penyajian makanan dan minuman, serta air bersih.

Kepada para pedagang, Dinkes Jember menginformasikan status KLB Hepatitis A, serta mendorong para pedagang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.

“Dalam edukasi dan penyuluhan juga dilakukan pembagian perlatan. Diantaranya, sarung tangan, apron, dan celemek bagi PKL yang belum mendapatkan,” terangnya, Sabtu, 28 Desember 2019.

Penyakit Hepatitis A, masih terang Arif Yoni Setiawan, menular oleh perilaku makan makanan yang sembarangan, yakni memakan makanan yang terkontaminasi virus.

“Tentunya belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Setidaknya, ada perubahan mendasar dari kejadian saat ini dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Arif Yoni Setiawan menjelaskan, perlu penguatan oleh lintas sektor agar masyarakat paham dengan risiko hepatitis.

“Kami berharap, penjual bisa memanfaatkan sumber air bersih dan tidak menggunakan air berulang ulang,” pesannya.

Plt. BPBD Kabupaten Jember, Ir. M.satuki, yang juga ikut melakukan sosialisasi menyatakan, pedagang diberikan contoh bagaimana cara penggunaan air bersih. Para pedagang diberi air bersih dalam jerigen dan diinformasikan pentingnya penggunaan air bersih.

“Disampaikan juga kepada para pedagang bahwa ada KLB Hepatitis A, sehingga diharapkan menggunakan air dengan benar,” tuturnya.

Upaya memutus rantai penularan Hepatitis A ini juga dengan membagikan galon air ukuran 20 liter. Dengan gallon air tersebut, pedagang diharapkan menggunakan air bersih dan tertutup.

“Kemudian tidak pakai air secara berulang, sehingga tidak menularkan penyakit Hepatitis A,” pesannya.

Sementara itu, salah seorang pedagang di Jalan jawa bernama Arik mengaku pelayanan yang diberikannya kepada pelangga sudah baik.

Arik menyatakan, warungnya menggunakan kertas minyak di atas piring. Para pelanggan bisa menggunakan sendok atau tangan. “Habis melayani saya cuci tangan. Sosialisasi ini bagus, terutama untuk kebersihan,” tutupnya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles